Serangan cyber yang dilancarkan oleh kelompok hacktivist Anonymous Indonesia ke sejumlah situs pemerintah Australia terus berlanjut. Setelah sempat sukses merontokkan dua situs Badan Intelijen Australia yang beralamat di asis.gov.au dan asio.gov.au, kini giliran situs milik Departemen Pertahan Australia yang kabarnya menjadi target utama.
Sejak kemarin malam, Selasa (12/11/2013), via Twitter akun resmi @anon_indonesia mengumumkan bahwa kini situs Dephan Australia yang berlamatkan defence.gov.au adalah target prioritas mereka.
Namun menurut penulurusan tim Tekno Liputan6.com, situs defence.gov.au hingga kini masih bisa diakses dengan normal. Saat dicek di status.ws pun situs milik Dephan Australia tersebut dalam status 'up' atau dapat diakses dengan normal.
Sebelumnya serangan Anonymous Indonesia dengan 'sandi perang' #OpAustralia ini sudah dimulai sejak dua hari yang lalu, Senin (11/11/2013).
Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara yang dimata-matai Australia. Kedutaan Besar Negeri Kangguru itu diduga ikut terlibat atas tindakan penyadapan ilegal yang dimotori oleh Intelijen Amerika Serikat (NSA).
Para hacktivist Indonesia sebelumnya juga telah melakukan serangan kepada situs-situs Australia sebagai respon dari tindakan ilegal itu. Dilaporkan sudah lebih dari 170 situs Australia yang menjadi korban serangan dari hacktivist yang tergabung dalam kelompok Anonymous Indonesia. (dhi)
Sejak kemarin malam, Selasa (12/11/2013), via Twitter akun resmi @anon_indonesia mengumumkan bahwa kini situs Dephan Australia yang berlamatkan defence.gov.au adalah target prioritas mereka.
Namun menurut penulurusan tim Tekno Liputan6.com, situs defence.gov.au hingga kini masih bisa diakses dengan normal. Saat dicek di status.ws pun situs milik Dephan Australia tersebut dalam status 'up' atau dapat diakses dengan normal.
Sebelumnya serangan Anonymous Indonesia dengan 'sandi perang' #OpAustralia ini sudah dimulai sejak dua hari yang lalu, Senin (11/11/2013).
Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara yang dimata-matai Australia. Kedutaan Besar Negeri Kangguru itu diduga ikut terlibat atas tindakan penyadapan ilegal yang dimotori oleh Intelijen Amerika Serikat (NSA).
Para hacktivist Indonesia sebelumnya juga telah melakukan serangan kepada situs-situs Australia sebagai respon dari tindakan ilegal itu. Dilaporkan sudah lebih dari 170 situs Australia yang menjadi korban serangan dari hacktivist yang tergabung dalam kelompok Anonymous Indonesia. (dhi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar