Senin, 18 November 2013

Karyawan Twitter Ungkapkan "Borok" Perusahaan Tempat Bekerja

Kinerja yang mengagumkan paska penawaran saham perdana ke publik tak membuat karyawan Twitter nyaman. Meski IPO membuat karyawan Twitter jadi miliarder baru, tapi beberapa karyawan tak sepenuhnya mensyukuri iklim perusahaan saat ini. 

Dilaporkan Business Insider, Senin 18 November 2013, karyawan situs mikroblogging itu mulai mengeluhkan kelemahan Twitter, utamanya soal pertumbuhan situs yang sangat cepat.

Mengutip pengakuan karyawan yang diposting pada situs pencari kerja Glassdoor, sejumlah karyawan mengeluhkan nuansa bekerja di Twitter.

"(Twitter) Mulai merasa seperti perusahaan besar, tapi kehilangan nuansa start-up," keluh salah satu karyawan.

"Dengan pertumbuhan datang, beberapa orang yang baru menumbuhkan rasa sakit, karena makin banyak orang yang masuk ke organisasi perusahaan," timpal karyawan yang lain.

Salah seorang staf teknisi peranti lunak Twitter juga ikut gundah gulana. Menurutnya, banyak karyawan yang masuk tanpa keahlian yang bisa berbahaya bagi perusahaan.

"Banyak manajer teknisi yang bukan ahli teknik dan justru malah mengganggu kinerja perusahaan," kata dia.

Dari keluh kesah yang dikumpulkan, rata-rata karyawan mempersoalkan masuknya karyawan baru yang kurang kompeten dan dianggap mempengaruhi pola kerja perusahaan.

Namun, ada pula pengakuan karyawan yang optimis dengan masa depan Twitter pasca IPO.

"Meski selama di sini pertumbuhan mencapai 10 kali lipat, saya sebenarnya merasa tingkat talenta kami telah meningkat sejak awal Twitter berdiri. Kami mampu mencurahkan talenta terbaik di teknisi, penjualan, pemasaran, komunikasi, hukum, pengembangan bisnis dan keuangan," ujar salah satu karyawan Twitter.

Manajer teknisi Twitter yang pro dengan kondisi Twitter saat ini pun menyampaikan dukungannya.

"Twitter merupakan tempat yang menyenangkan untuk bekerja. Pertumbuhan yang sangat aktif berarti banyak kesempatan untuk megambil tanggung jawab yang lebih banyak," ujar dia. 

"CEO yang bagus, sangat terbuka dan sungguh perhatian dengan perusahaan, sungguh orang yang sangat cerdas," dukung seorang staf teknisi peranti lunak Twitter. (ren)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar