Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengusulkan agar diterapkan hari libur di Ragunan. Dengan demikian, para satwa akan lebih sehat. Karena dalam hari libur tersebut, para perawat serta dokter hewan dapat fokus untuk perkembangan kesehatan para satwa.
Ketua Dewan Pengawas TMR Hashim Djojohadikusumo mengatakan, usulan hari libur tersebut telah disepakati dalam dialog publik dengan Gubernur DKI jakarta Joko Widodo beberapa waktu lalu. "Dalam semangat itu, Dewan Pengawas menugaskan pengelola TMR untuk memproses pelaksanaan kesepakatan Dialog Publik, mulai dengan menentukan hari libur bagi satwa setiap hari Senin di setiap minggunya," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/11).
Selain memberi hari libur bagi satwa, lanjut dia, kesepakatan dialog publik TMR juga mencatat keinginan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter hewan dan perawat satwa. Serta strategi manajemen perawatan dan kesehatan satwa akan membuat habitat sehat untuk satwa dan lainnya. Secara bertahap, semua akan dilakukan sehingga satwa di TMR ini lebih sejahtera dan sehat di habitat yang sehat.
"Saya sadar, ada berbagai aturan birokratif dan prosedur yang harus dipenuhi tapi untuk sebuah hasil maksimal dan dalam waktu yang singkat, kita pun perlu inovatif membuat terobosan yang bijak," kata dia.
Selain alasan di atas, masalah kesejahteraan satwa adalah suatu persyaratan bagi pengelolaan Taman Margasatwa yang telah diterima secara internasional. "Apabila TMR ingin dikembangkan menjadi sebuah taman margasatwa yang bertaraf internasional, tak ada pilihan lain tahap demi tahap harus berusaha memenuhi persyaratan yang diakui secara internasional," tegas dia.
Salah satu aspek lain yang harus diperhatikan adalah TMR merupakan Badan Layanan Umum Daerah dengan ciri mengedepankan pelayanan publik dan tidak berorientasi pada keuntungan (non profit). "Menurut hemat saya apabila nanti ada kebijakan penutupan satu hari dalam seminggu selain memberi kesempatan bagi satwa untuk beristirahat, maka ia juga merupakan kesempatan bagi pengelola melakukan semua aktivitas pemeliharaan, pelatihan sumberdaya perbaikan dan pemeliharaan yang akan berdampak pada meningkatnya kualitas layanan publik, kata dia.
[has]
Ketua Dewan Pengawas TMR Hashim Djojohadikusumo mengatakan, usulan hari libur tersebut telah disepakati dalam dialog publik dengan Gubernur DKI jakarta Joko Widodo beberapa waktu lalu. "Dalam semangat itu, Dewan Pengawas menugaskan pengelola TMR untuk memproses pelaksanaan kesepakatan Dialog Publik, mulai dengan menentukan hari libur bagi satwa setiap hari Senin di setiap minggunya," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/11).
Selain memberi hari libur bagi satwa, lanjut dia, kesepakatan dialog publik TMR juga mencatat keinginan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter hewan dan perawat satwa. Serta strategi manajemen perawatan dan kesehatan satwa akan membuat habitat sehat untuk satwa dan lainnya. Secara bertahap, semua akan dilakukan sehingga satwa di TMR ini lebih sejahtera dan sehat di habitat yang sehat.
"Saya sadar, ada berbagai aturan birokratif dan prosedur yang harus dipenuhi tapi untuk sebuah hasil maksimal dan dalam waktu yang singkat, kita pun perlu inovatif membuat terobosan yang bijak," kata dia.
Selain alasan di atas, masalah kesejahteraan satwa adalah suatu persyaratan bagi pengelolaan Taman Margasatwa yang telah diterima secara internasional. "Apabila TMR ingin dikembangkan menjadi sebuah taman margasatwa yang bertaraf internasional, tak ada pilihan lain tahap demi tahap harus berusaha memenuhi persyaratan yang diakui secara internasional," tegas dia.
Salah satu aspek lain yang harus diperhatikan adalah TMR merupakan Badan Layanan Umum Daerah dengan ciri mengedepankan pelayanan publik dan tidak berorientasi pada keuntungan (non profit). "Menurut hemat saya apabila nanti ada kebijakan penutupan satu hari dalam seminggu selain memberi kesempatan bagi satwa untuk beristirahat, maka ia juga merupakan kesempatan bagi pengelola melakukan semua aktivitas pemeliharaan, pelatihan sumberdaya perbaikan dan pemeliharaan yang akan berdampak pada meningkatnya kualitas layanan publik, kata dia.
[has]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar