Kamis, 26 Desember 2013

update Agan & Sista pernah mengalami (Mati Suri) seperti Ane?


Akhirnya, sampailah Ane/kami di ujung terowongan tsb.

Pemandangan yg luar biasa indah dan tak bisa diungkapkan kata2: gunung menjulang tinggi, air sungai yg mengalir jernih, pohon2 beraneka macam berdaun & berbuah lebat, suasana tenang, damai dan asri. Udara bersih ketika Ane hirup. Menikmati semua itu, tanpa sadar Ane memejamkan mata beberapa saat.

(Apakah ini yg dinamakan Syurga?)

Terdengar suara ramah dari mahluk cahaya di sebelah kanan Ane:


"Gimana, kamu mau tinggal disini?"

Jawab Ane: "Mau banget!!"
"Kamu betah kl tinggal disini?"
Jawab Ane: "Betah banget!!"
"Kamu yakin?"
Jawab Ane: "Yakin banget!!"

Entah kenapa saat itu Ane kepikiran untuk langsung tinggal ditempat itu.



Terdengar suara ramah dari mahluk cahaya di sebelah kiri Ane yg dari tadi diam:


"Tapi ada syaratnya"

Jawab Ane: "Syarat? Apa syaratnya?"
"Syaratnya sangat mudah"
Jawab Ane: "Bisa tolong dijelaskan?"
"Kamu harus melihat 1 tempat lagi. Mungkin kamu tertarik"
Jawab Ane: "Boleh, akan Saya lihat"
(Jujur, Ane sudah sangat tertarik dg tempat yg pertama)


PART 4


"Lihatlah di depan kamu"


JREEEENNNG!!!


Tak habis dalam hitungan detik, segala keindahan yg Ane rasakan & nikmati langsung lenyap!!


Semua berganti dengan dominasi warna.merah & hitam! Baru Ane menyadari bahwa warna merah tersebut adalah api yg menjalar2 di setiap penjuru pandangan Ane! Warna hitam adalah warna dari sisa2 pembakaran, entah itu kayu, bahkan banyak bentuk dari manusia yg terpanggang & masih menempel di tiang kayu sambil menjerit2! Bau amis, bau bangkai, bau busuk dan asap tebal serta merta menutup hidung ane! Kulit Ane pun terasa panas terbakar!


Mahluk cahaya sebelah kiri Ane bertanya:

"Gimana, kamu sudah lihat tempat ini?"
Jawab Ane: "Sudah!"
"Masih mau lihat lebih jauh tempat ini?"
Jawab Ane: "Cukup! Sekarang Saya mau pulang!
(Ane udah ga ingat lagi tempat sebelumnya, keinginan untuk pulang kerumah saat itu begitu kuatnya)
Dia malah menggoda:
"Jadi, beneran ga mau lihat2 dulu?"
Jawab Ane: " Kl Saya tau bakal diajak ketempat ini, Saya ga bakal mau ikut! Sekarang pokonya Saya mau pulang!"
"Kl kami tak mau mengantarkan kamu pulang gimana?"
Jawab Ane: "Ya Saya pulang sendiri!"
"Emang kamu tau jalan pulang?"
Jawab Ane: "Tau!"
"Kl begitu silahkan kamu pulang"

Ane tinggalin mereka berdua yg masih tersenyum ramah melepas kepergian Ane.



PART 5


Rasanya Ane sudah cukup jauh berjalan dalam kegelapan menuju jalan pulang. Sesekali melihat kebelakang, yg ada hanya.kegelapan, didepan Ane pun demikian.


Setelah lepas dari panasnya suasana ditempat tadi, yg Ane fikir: apakah itu neraka? Sekarang Ane benar2 kelelahan & berkeringat, Rasanya koq jauh sekali.tiba dirumah?!


Rasanya seperti berjalan ber-km2 jauhnya. Akhirnya tinggal 2 jalan lagi menuju rumah Kakak Ane: 1 jalan diperumahan, 1 gang menuju rumah. Di ujung jalan perumahan, untuk sekedar melepas lelah, Ane terhuyung2 bersandar di sebuah tiang listrik. sambil melihat rumah Kakak Ane yg cuma tinggal 20m lagi jauhnya.


Saat itu sekitar jam 8 malam. Semakin Ane lihat, semakin ada keanehan di rumah Kakak Ane tsb. Bukan rumahnya yg aneh. Tapi Ane bisa melihat semua isi didalam.rumah tsb dg sedetail2-nya! Ruang tamu, kamar utama, kamar mandi, dapur, dan semua ruangan terlihat dg sangat jelasnya.


Ane yg tadinya mau istirahat berlama2 dibawah tiang listrik, malah penasaran. Semakin Ane dekati, semakin jelas 'isi' rumah Kakak Ane.



Tapi tak ada satupun orang terlihat dilantai 1. Ane ucapkan salam sambil mengetuk pintu. Tapi tak ada jawaban. Lalu Ane.masuk. Krn Ane fikir tadi Ane salah lihat. Lalu Ane periksa semua kamar/ruangan dilantai 1. Ternyata benar tak ada orang! Apakah semua pergi?


Lalu Ane menuju tangga, sayup2 terdengar suara orang pengajian. Lho?! Tumben pengajian dilantai 2 (dekat kamar Ane?) Biasanya diruang tamu?!


Penasaran, Ane langsung menaiki tangga. Tapi tak ada yg mendengar Ane naik. Ternyata benar saja semua keluarga besar Ane sedang pengajian, duduk dg formasi melingkari sesosok jenazah yg ditutupi kain batik coklat.


Makin heran Ane. Lalu Ane tanya Kakak pertama Ane:

"Teh (Teteh/Kakak/Mbak), siapa yg meninggal? Koq Saya ga dikasih tau?"
Tak ada jawaban, tiba2 Kakak pertama Ane menangis tersedu2.
Fikir Ane: Mungkin terlalu sedih, jadi ga dengar suara Ane.
Lalu Ane menuju ke Kakak kedua:
"Teh, siapa yg meninggal? Koq Saya ga dikasih tau?"
Lagi2 tak ada jawaban, hanya sedu sedan yg Ane dengar.
Kejadian berulang hingga Abang Ane no.6.
Tapi tetap tak ada yg mau menjawab!

Untuk menjawab rasa penasaran, Ane langsung berjalan mendekati jenazah tersebut. Fikir Ane: Masa sih ga ada yg mau ngasih tau ane! Tega amat!!


Perlahan Ane buka kain batik yg menutupi bagian wajah. Bagai disambar petir disiang bolong, Ane langsung kaget sekaget2nya!

Lho, inikan wajah Saya! Jadi yg neninggal ini Saya ya?! Jadi sekarang Saya siapa??!! PANTAS SAJA tadi Saya bisa melihat isi rumah, ngomong salam+ketuk pintu ga ada yg dengar, masuk rumah begitu aja(padahal pintu masih tertutup), nanya tak ada yg jawab, dan lihat jenazah langsung begitu saja (biasanya orang2 memberikan jalan dengan menjauhkan bahu spy orang bisa langsung ke tengah) Jadi Sekarang Saya ini apa???!!!!

Astaghfirullahaladziem, laa ilahailallah muhammadsararulullaah....


Detik itu juga Ane langsung membaca semua doa yg Ane ingat.

Alhamdulillah, diantara senyum gembira, isak tangis dan ketakutan keluarga besar Ane, masih ditutupi kain batik coklat, perlahan mata Ane membuka.


"Ada apa, ko tumben rame2?"
Semua keluarga hanya tersenyum menyembunyikan isak tangisnya. Satu persatu mereka memeluk Ane dengan tangis mereka yg langsung meledak, jadilah badan Ane basah oleh air mata mereka. Ane yg masih terbengong2 mendengar puji syukur orang2 yg hadir.

Alhamdulillah ya Rabb...



Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/528df5cf17cb17ba16000002/agan-amp-sista-pernah-mengalami-mati-suri-seperti-ane/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar